Write. Anywhere. Anytime.

Senin, 15 Februari 2016

Menuju Pagi

Malam semakin patuh pada gelap
Melodi lirih yang senyap
Satu demi satu jiwa mulai luluh
Kerlap-kerlip lampu jalan mengintip patuh

Di antara frasa yang tak terlontar
Hanya peluk dan harum tubuhmu
Sepasang kaki dan tangan saling melingkar
Resah tak lagi menjadi ratu

Mata kita bersitatap
Menumpahkan kisah yang sulit terucap
Lukisan kedamaian ini ingin kurengkuh utuh
Bukan hanya sekali, namun selamanya
Karena aku telanjur jatuh
Pada setiap keistimewaan yang kau punya

Atau kau ingin aku tetap diam?
Biarkan malam berganti pagi
Dan kita akan semakin tenggelam
Mengukir lagi satu kenangan untuk dibawa mati.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar