Write. Anywhere. Anytime.

Jumat, 08 Maret 2013

Dear Texas

Dear Texas...

Been so long time since we never start the conversation. Many things happened here and you shud know. Tapi, ada satu hal yang harus kamu ketahui tentang sesuatu yang kerap terjadi pada diriku.

Texas, mungkin kamu sadar...., betapa banyak orang seperti kita di luar sana yang hidupnya tidak jelas seperti apa. Ada banyak orang yang terluka perasaannya. Namun, tak sedikit pula orang-orang yang tersenyum bahagia akan kekejamannya. Maybe I should have known, there's no one like ypu. I've been searching everywhere... Tapi, tidak sekali pun kutemukan sebuah persinggahan yang hangat dan damai seperti dirimu.

Tidak ada!!!

Berulang-ulang aku terus mencoba untuk melakukan kebodohan dengan mencintai orang yang salah. Dan kamu tahu.... tidak ada sedikit pun hasil yang kudapat pada akhirnya. Huh... Aku begitu yakin, kamu pasti akan mengeluarkan kalimat-kalimat membosankan jika kukatakan semua ini kepada kamu. Aku percaya kamu akan memberiku hukuman saat mengetahui betapa bodohnya pria yang kamu kenal ini.

Tapi, Texas, semua itu semata-mata kulakukan agar aku dapat bergeser dari keadaan ini... Agar aku dapat hidup lebih baik lagi. Aku ingin mencoba bernapas tanpa bayang-bayangmu lagi. Sayangnya, itu tidak semudah yang kukira. Dan lagi-lagi aku harus mengakui bahwa aku tidak dapat membuang segala hal dan kenangan tentang dirimu. Aku masih mencintaimu, aku rindu saat-saat seperti dulu.

Aku SANGAT mencintaimu - sepanjang napas hidupku.

Related Post:

  • Chapter 7 - Bimbang One day, I will have a child of my own How will I tell him? Oh... This world – this world it is a good place? Nerina Pallot berhasil menyulap rangkaian kalimat itu menj… Read More
  • Chapter 2 - Mistake Rutinitas yang biasanya dikerjakan Papa atau Bunda kini dialihkan kepadaku. Aku menangani David sejak tadi pagi. Mulai dari menyiapkan bekal makanan, memeriksa penampilan David ag… Read More
  • Chapter 5 - Pantai, Sosial Media, dan Kamu “...Please leave a message after the beep.” Seribu kali aku menghubungi Texas, seribu kali pula suara itu mengiang di telingaku. Suara operator sialan yang membuatku sadar bahw… Read More
Be First to Post Comment !
Posting Komentar