Aku sudah pernah mengecap pahit sebelum
hidupku diisi berliter-liter bahagia.
Setiap luka pun seolah menjelma menjadi
rangkaian cerita.
Sendiri, tak berteman, tanpa canda atau
tawa gembira.
Mereka pernah berkata bahwa hidup itu
sederhana.
Dan mereka juga bilang jika berdua akan
selalu lebih indah.
Tapi, bagaimana jika sebuah kebersamaan
tanpa disertai kehadiran cinta?
Bukankah semua akan terasa percuma?
Tapi, aku selalu percaya bahwa tidak ada
yang sia-sia di dunia.
Aku memercayai semua itu sebagaimana langit
yang mencintai senjanya.
Aku kerap meyakini diriku semua itu seperti
matahari yang tak pernah lelah menganugrahi cahayanya pada bintang.
Begitu.
Dan kepada kamu yang membaca himpunan sajak
sederhana ini, percayalah bahwa aku ada...
Untuk kamu selamanya, tak peduli meski aku
menua.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar