Write. Anywhere. Anytime.

Selasa, 06 Oktober 2015

Confession #2

Dari awal harusnya saya menyadari kalau hal seperti ini akan terjadi. Hal-hal kecil kerapkali mengacaukan seluruh rencana yang telah kita susun matang-matang. Tanpa pernah kita duga dari mana datangnya. Meskipun begitu, saya tidak pernah belajar dari pengalaman. Saya terbiasa menaruh ekspektasi yang ketinggian, impian yang jauh sekali rasanya untuk dicapai. Padahal saya selalu  menasihati orang...
Sabtu, 01 Agustus 2015

Pelbagai Kenangan Tentang Mimpi dan Perjalanan

Fakta bahwa semua orang pernah bertindak impulsif meskipun hanya satu kali dalam seumur hidup. Tak peduli apa yang jadi alasan utamanya, tetap saja hal tersebut memberi kesan mengasyikkan. Sesuatu yang addicted. Tapi setelah direnungkan berulang-ulang, terkadang menjadi seorang impulsif sangat konyol dan kekanakan. Aku tidak berhasil mengingat tanggal dan bulan berapa persisnya peristiwa itu....
Kamis, 30 Juli 2015

Chapter 8 - Making Plans

“Masih belum kelar kerjaan lo?”  Fino menduduki kursi kosong di hadapanku. Secangkir Green Tea Frappuccino pesananku berada di genggamannya. Itu adalah cangkir kelima setelah aku menghabiskan dua jam di Starbucks tanpa melakukan apa-apa.  “Dari tadi gue bolak-balik majalah, tapi belum ada satu pun ide yang nyangkut.” “Jangan terlalu dipaksain. Istirahat dulu, deh.” Aku menanggalkan...
Kamis, 23 Juli 2015

Chapter 7 - Bimbang

One day, I will have a child of my own How will I tell him? Oh... This world – this world it is a good place? Nerina Pallot berhasil menyulap rangkaian kalimat itu menjadi sebuah lagu yang menakjubkan. Denting piano dan vokal yang mengalun mesra, merupakan perpaduan sempurna yang sanggup memanjakan telinga. Pada saat tertentu, lagu itu seolah mendiktator ingatanku sehingga aku terseret...
Sabtu, 30 Mei 2015

Selamat Menjadi Genap, Sahabat.

Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE ...
Minggu, 17 Mei 2015

Chapter 6 - Kenangan dalam Aksara

Langit sudah gelap ketika aku dan Heru tiba di Cilandak Town Square. Pada awalnya, aku memang enggan mematuhi ajakannya. Apalagi bepergian ke sebuah Mall, tempat yang sarat akan kerumunan umat dan segala jenis aktivitas. Aku tidak pernah merasa nyaman berada di tengah keramaian. Selalu berpikir, semua orang akan menyerangku dengan tatapan aneh. Tapi mau bagaimana lagi, Heru bahkan tidak memberiku...